Selasa, 22 Januari 2013

A. Kata Sandang (Artikel) Kata sandang atau artikel adalah kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi makna jumlah orang atau benda. Macam-macam artikel:
a). Artikula/artikel bermakna tunggal, misalnya: sang guru, sang suami, sang juara.
b). Artikula/artikel bermakna jamak, misalnya: para petani, para guru, para ilmuwan.
c). Artikula/artikel bermakna netral, misalnya: si hitam manis, si dia, si terhukum.
d).Artikula/artikel bermakna khusus, misalnya: Sri Baginda, Sri Ratu, Sri Paus (gelar kehormatan), Hang Tuah, dan Dang Halimah (panggilan pria dan wanita dalam sastra lama)
B. Kata Depan (Preposisi) Kata depan atau preposisi adalah kata yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja untuk membentuk gabungan kata depan(frasa preposisional). Macam-macam preposisi:
a). Preposisi dasar, misalnya: di , ke, dari, akan, antara, kecuali, bagi, dalam, daripada, tentang, pada, tanpa, untuk, demi, atas, depan, dekat.
b). Preposisi turunan, terdiri atas: (a). gabungan preposisi dan preposisi, misalnya : di depan, ke belakang, dari muka. (b). gabungan preposisi + preposisi + non-preposisi, misalnya : di atas rumah, dari tengah-tengah kerumunan.  gabungan preposisi + kelas kata + preposisi + kelas kata, misalnya dari rumah ke jalan, dari Bogor sampai Jakarta, dari pagi hingga petang. Preposisi yang menunjukkan ruang lingkup, misalnya sekeliling, sekitar, sepanjang, seputar.
C. Kata Hubung (Konjungsi) Kata hubung atau konjungsi adalah kata yang berfungsi menghubungkan dua kata atau dua kalimat. Macam-macam konjungsi:
• Konjungsi penambahan, misalnya: dan, dan lagi, tambahan lagi, lagi pula.
• Konjungsi urutan, misalnya: lalu, lantas, kemudian, setelah itu.
• Konjungsi pilihan, misalnya: atau • Konjungsi perlawanan, misalnya: tetapi, sedangkan, namun,                sebaliknya, padahal.
• Konjungsi menyatakan waktu, misalnya: ketika, sejak, saat, dan lain-lain • Konjungsi sebab-akibat, misalnya: sebab, karena, karena itu, akibatnya dan lain-lain • Konjungsi persyaratan, misalnya: asalkan, jikalau, kalau, dan lain-lain
• Konjungsi pengandaian, misalnya: andaikata, andaikan, seandainya, seumpamanya.
• Konjungsi harapan/tujuan, misalnya: agar, supaya, hingga.
• Konjungsi perluasan, misalnya: yang • Konjungsi pengantar objek, misalnya: bahwa
• Konjungsi penegasan, misalnya: bahkan dan malahan • Konjungsi pengantar wacana, misalnya: adapun, maka, jadi.
D. Partikel Partikel adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai,mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam komunikasi. Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya, perintah dan pernyataan (berita). Macam-macam partikel:
a). kah, misalnya: Apakah Bapak Ahmadi sudah datang?
b). kan, misalnya: Tadi kan sudah dikasih tahu!
c). deh, misalnya: Makan deh, jangan malu-malu.
d). lah, misalnya: Tidurlah hari sudah malam!
e). dong, misalnya: Bagi dong kuenya.
f). kek, misalnya: cepetan kek, lama sekali.
g). pun, misalnya: Membaca pun ia tak bisa.
h). toh, misalnya: Saya toh tidak merasa bersalah.
E. Kata seru (interjeksi) Interjeksi atau kata seru adalah tugas yang mengungkapkan rasa hati pembicara. Berbagai jenis interjeksi dapat dikelompokkan menurut perasaan yang diungkapkan seperti berikut. Macam macam interjeksi
1. Interjeksi kejijikan: bah, cih, cis, ih, idih
2. Interjeksi kekelasan: berengsek,sialan, buset, keparat.
3. Interjeksi kekaguman atau kepuasan: aduhai, amboy, asyik.
4. Interjeksi kesyukuran: syukur, Alhamdulillah
5. Interjeksi harapan: Insya Allah
6. Interjeksi keheranan: aduh, aih, ai, lo, duilah, lo, eh, oh, ah.
7. Interjeksi kekagetan: astaga, Astagfirullah, masya Allah.
8. Interjeksi ajakan: ayo, mari
9. Interjeksi panggilan: hai, he,eh, halo
10. Interjeksi simpulan: nah